Apa itu Price to Earnings (P/E)
Rasio Price to Earnings (P/E) adalah perbandingan antara harga pasar saham dan laba bersih per lembar saham (EPS). P/E menjadi indikator valuasi yang banyak digunakan oleh investor untuk menilai apakah suatu saham relatif murah atau mahal.
P/E tinggi menunjukkan ekspektasi pasar terhadap pertumbuhan laba perusahaan di masa depan, sedangkan P/E rendah dapat mengindikasikan saham undervalued atau kinerja perusahaan yang stagnan.
Dengan memahami P/E, investor dapat membandingkan valuasi berbagai perusahaan dalam satu industri dan mengambil keputusan investasi yang lebih terinformasi.
Cara Menghitung P/E
Rumus P/E = Harga Saham per Lembar / Laba Bersih per Saham (EPS). Contoh: jika harga saham PT ABC sebesar Rp10.000 dan EPS-nya Rp500, maka P/E = 10.000 / 500 = 20x.
Data harga saham dapat diperoleh dari bursa atau platform sekuritas, sedangkan EPS biasanya tersedia di laporan keuangan kuartalan atau tahunan perusahaan.
Pastikan menggunakan EPS yang sudah disesuaikan (adjusted EPS) untuk menghindari distorsi akibat pos-pos luar biasa atau perubahan kebijakan akuntansi.
Interpretasi Rasio P/E
Bandingkan P/E perusahaan dengan rata-rata industri untuk mengetahui apakah valuasi relatif tinggi atau rendah. Misalnya, jika rata-rata P/E sektor konsumer 15x dan perusahaan memiliki P/E 10x, maka berpotensi undervalued.
Perhatikan juga tren P/E historis perusahaan — P/E yang turun tajam bisa jadi sinyal pasar mengkhawatirkan prospek laba ke depan.
Jangan hanya mengandalkan P/E tunggal; kombinasikan dengan rasio lain seperti ROE dan DER untuk analisis yang lebih komprehensif.