Apa itu Debt to Equity (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) mengukur perbandingan antara utang perusahaan dan modal sendiri. Rasio ini menggambarkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh kreditur versus pemegang saham.
DER yang terlalu tinggi dapat menunjukkan risiko beban bunga yang berat, sedangkan DER terlalu rendah mungkin menandakan perusahaan kurang memanfaatkan leverage untuk pertumbuhan.
Investor menilai DER untuk mengetahui struktur modal dan potensi risiko finansial sebelum membeli saham.
Cara Menghitung DER
Rumus DER = Total Utang / Total Ekuitas. Contoh: jika total utang PT DEF Rp100 miliar dan total ekuitas Rp150 miliar, DER = 100 / 150 = 0,67x.
Data utang dan ekuitas dapat ditemukan di neraca pada laporan keuangan tahunan.
Gunakan DER jangka panjang (5–10 tahun) untuk melihat tren struktur modal perusahaan.
Risiko dan Interpretasi DER
DER di bawah 1x menunjukkan perusahaan lebih banyak dibiayai oleh modal sendiri, sedangkan DER di atas 1x menunjukkan penggunaan utang dominan.
Utang yang tinggi meningkatkan risiko default jika arus kas menurun, terutama saat suku bunga naik.
Bandingkan DER dengan rata-rata industri dan kondisi suku bunga makro untuk analisis risiko yang lebih akurat.